Cyber threat semakin kompleks dan merugikan, terutama ketika data perusahaan disimpan secara digital. Jenis malware yang beragam kini menjadi ancaman serius karena mampu menyusup ke sistem, mencuri data penting, hingga melumpuhkan operasional bisnis. Memahami berbagai jenis malware menjadi langkah awal yang krusial untuk membangun sistem keamanan digital yang tangguh. Simak penjelasannya di bawah ini!

10 Jenis Malware yang Harus Anda Waspadai dan Cara Mencegahnya

10 Jenis-Jenis Malware

Setiap jenis malware memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda. Mengenal ragamnya akan membantu Anda menentukan solusi keamanan IT yang tepat untuk perusahaan Anda. Berikut ini penjelasannya:

1. Virus

Virus merupakan salah satu jenis malware paling umum dan dikenal luas. Virus ini bekerja dengan menempel pada file atau program dan menyebar saat file tersebut dijalankan. Virus dapat merusak data, memperlambat kinerja sistem, bahkan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera ditangani.

2. Worm

Worm mampu menyebar secara otomatis dari satu perangkat ke perangkat lain melalui jaringan tanpa bantuan pengguna. Malware ini sangat cepat dalam menciptakan salinan dirinya dan dapat menguras bandwidth atau sumber daya sistem. Worm sering digunakan oleh pelaku cyber untuk membuka pintu bagi serangan yang lebih besar.

Baca Juga: Serangan Ransomware 2024: Melihat Kembali Berita Utama Ransomware

3. Trojan Horse

Trojan menyamar sebagai aplikasi yang sah atau berguna, tetapi saat dijalankan, malware jenis ini membuka akses bagi penyerang ke dalam sistem Anda. Berbeda dengan virus dan worm, Trojan tidak bereplikasi, namun sering kali digunakan untuk mencuri data atau menginstal malware tambahan. Trojan sangat berbahaya karena sulit dikenali dari permukaannya.

4. Ransomware

Ransomware mengenkripsi file atau sistem dan meminta pembayaran tebusan agar akses bisa dikembalikan. Ini merupakan jenis malware yang paling ditakuti oleh perusahaan karena dapat menghentikan operasional dalam waktu singkat. Beberapa ransomware modern juga mengancam menyebarkan data korban jika tidak dibayar.

5. Spyware

Spyware bertugas mengamati aktivitas pengguna secara diam-diam tanpa izin. Malware jenis ini merekam informasi penting seperti username, password, atau riwayat penelusuran. Jika dibiarkan, spyware bisa menjadi celah besar dalam keamanan data perusahaan Anda.

6. Adware

Adware menampilkan iklan secara paksa dan terus-menerus pada perangkat korban. Walaupun tidak selalu merusak, adware bisa memperlambat sistem dan membuka jalan bagi spyware atau malware lainnya. Dalam konteks perusahaan, adware dapat mengganggu produktivitas pengguna.

7. Rootkit

Rootkit dirancang untuk menyembunyikan keberadaan malware lain agar tidak terdeteksi oleh sistem keamanan. Rootkit beroperasi di level sistem operasi dan bisa memberikan akses kontrol penuh kepada peretas. Rootkit sangat sulit dihapus karena menyatu dalam sistem inti perangkat.

8. Keylogger

Keylogger mencatat setiap ketikan pada keyboard, termasuk kata sandi, pesan pribadi, dan informasi finansial. Malware ini biasanya dipasang tanpa sepengetahuan pengguna, dan datanya dikirim ke pelaku secara real time. Keylogger sering digunakan untuk pencurian identitas atau akses ilegal ke sistem perusahaan.

9. Botnet

Botnet adalah jaringan perangkat yang telah dikendalikan oleh malware dan dapat diinstruksikan oleh pelaku dari jarak jauh. Botnet umumnya digunakan untuk melancarkan serangan DDoS, mengirim spam, atau menyebarkan malware lainnya. Botnet sangat berbahaya karena bisa mengendalikannya dalam skala besar.

10. Fileless Malware

Fileless malware tidak meninggalkan file di disk, sehingga sulit dideteksi dengan antivirus tradisional. Malware ini langsung berjalan di memori menggunakan skrip bawaan dari sistem, seperti PowerShell atau WMI. Jenis ini sangat canggih dan memanfaatkan proses sah untuk menjalankan aktivitas jahat.

Baca Juga: Mengungkap Rahasia Sangfor Access Secure dan Zero Trust Guard

Cara Mencegah Perangkat dari Malware

Setelah memahami berbagai jenis malware, Anda perlu mengetahui langkah-langkah pencegahan yang bisa diterapkan untuk melindungi sistem IT perusahaan dari ancaman ini. Berikut ini langkah pencegahannya:

1. Lakukan Pembaruan Sistem dan Aplikasi Secara Berkala

Jangan abaikan notifikasi pembaruan dari sistem operasi dan aplikasi yang Anda gunakan. Pembaruan tersebut biasanya memperbaiki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh malware. Sistem yang tidak diperbarui lebih rentan terhadap serangan eksploitasi.

2. Terapkan Keamanan Berbasis Jaringan

Firewall, IDS, dan IPS harus dikonfigurasi dengan benar untuk mencegah lalu lintas berbahaya masuk ke jaringan. Monitor aktivitas jaringan secara berkala untuk mendeteksi pola tidak wajar. Sistem segmentasi jaringan juga bisa membantu membatasi dampak jika satu titik terinfeksi.

3. Edukasi Karyawan Mengenai Ancaman Siber

Kesadaran karyawan merupakan lapisan pertahanan pertama dalam keamanan IT. Berikan pelatihan rutin tentang cara mengidentifikasi phishing, email mencurigakan, dan praktik aman saat menggunakan internet. Edukasi ini membantu mencegah kesalahan manusia yang sering dimanfaatkan oleh malware.

4. Backup Data Secara Teratur

Backup yang konsisten akan mempercepat proses pemulihan pasca serangan. Pastikan data dicadangkan ke lokasi yang aman dan terenkripsi, seperti cloud storage atau server offline. Simulasikan pemulihan data secara berkala untuk memastikan kesiapan menghadapi serangan.

5. Gunakan Antivirus dan Anti-Malware Tepercaya

Pilih software keamanan dari vendor ternama yang memiliki kemampuan deteksi real-time. Pastikan sistem ini mampu menangani ancaman terbaru dan menyediakan pembaruan otomatis. Kombinasi antara antivirus dan anti-malware memberikan lapisan perlindungan yang lebih kuat.

Dengan mengenal berbagai jenis malware dan strategi pencegahannya, Anda dapat membangun pertahanan digital yang lebih kuat dan adaptif terhadap cyber threat yang berkembang. Sistem IT perusahaan memerlukan perlindungan berlapis yang mencakup perangkat, jaringan, dan pengguna agar tetap aman dari eksploitasi. Untuk menggunakan antivirus tepercaya, konsultasikan dengan Sangfor.

Baca Juga: Pelajaran dari Gangguan CrowdStrike: Membangun Ketahanan yang Lebih Baik dengan VDI

Lindungi Sistem Anda dengan Solusi Anti-Ransomware dari Sangfor!

Jika Anda mencari solusi keamanan cyber yang menyeluruh, Anti Ransomware Tool dari Sangfor menawarkan pendekatan revolusioner dalam mengidentifikasi dan mencegah semua aspek dari ransomware kill chain. Teknologi canggih Sangfor Engine Zero menggunakan mesin analisis AI multi-tahap dengan tingkat deteksi mencapai 99,65%.

Sangfor menawarkan fitur unggulan seperti:

  • Integrasi langsung antara firewall dan agen titik akhir, tanpa memerlukan IT atau konsol manajemen sebagai perantara.
  • Firewall yang memblokir komunikasi C2 dan propagasi lateral berdasarkan masukan langsung dari endpoint.
  • NGAF Network Firewall yang memverifikasi titik akhir terinfeksi melalui komunikasi C2.
  • Ransomware honeypot yang secara efektif menghentikan proses enkripsi dan mengidentifikasi aplikasi pengendali di seluruh jaringan.

Sangfor hadir dengan platform yang aman dan andal untuk organisasi Anda dalam menghadapi risiko ransomware. Hubungi Sangfor sekarang untuk mendapatkan solusi keamanan IT yang solid dan tepercaya!

Search

Get in Touch

Get in Touch with Sangfor Team for Business Inquiry

Name
Email Address
Business Phone Number
Tell us about your project requirements

Related Articles

Cyber Security

The Cyber Security Risks of ChatGPT and How to Safeguard Against It

Date : 16 Jan 2023
Read Now
Cyber Security

15 Top Endpoint Detection and Response (EDR) Solutions

Date : 16 Aug 2024
Read Now
Cyber Security

Cartier Confirms Customer Data Breach Amid Growing Cybersecurity Concerns in Retail

Date : 06 Jun 2025
Read Now

See Other Product

Sangfor Omni-Command
Replace your Enterprise NGAV with Sangfor Endpoint Secure
SASE ROI Calculator - Assess Sangfor SASE’s Total Economic Impact
Cyber Command - NDR Platform - Sangfor Cyber Command - Platform NDR 
Endpoint Secure
Internet Access Gateway (IAG)