Ransomware adalah salah satu ancaman siber paling serius saat ini. Jenis malware ini bekerja dengan mengenkripsi file penting dalam sistem dan kemudian meminta tebusan untuk mengembalikan akses. Serangan seperti ini dapat menyebabkan downtime yang signifikan dan kerugian besar, terutama bagi perusahaan yang bergantung pada sistem digital. Maka dari itu, penting bagi Anda memahami cara mencegah ransomware dengan tepat.

Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Cara Mencegah Ransomware Menyerang Sistem

Penyebab Sistem Rentan terhadap Ransomware

Serangan ransomware biasanya memanfaatkan vulnerability dalam sistem atau kelalaian pengguna. Dengan memahami jalur umum penyebarannya, Anda bisa merancang strategi pencegahan yang lebih presisi. Berikut penyebab sistem perusahaan Anda rentan terhadap ransomware:

1. Email Phishing

Phishing merupakan metode yang masih sangat efektif dalam menyebarkan ransomware. Email dikirim dengan format menyerupai email resmi dan berisi link atau lampiran berbahaya. Saat link di klik atau file dibuka, ransomware langsung diunduh dan dijalankan di perangkat.

2. Tidak Melakukan Update Software Secara Teratur

Ransomware sering kali mengeksploitasi vulnerability yang belum ditangani karena sistem tidak diperbarui. Patch keamanan siber dari vendor umumnya dirilis untuk menutup vulnerability yang dapat dimanfaatkan hacker. Tanpa update rutin, risiko sistem terkena serangan siber akan terus meningkat.

3. Remote Desktop Protocol (RDP) Tidak Dikonfigurasi Aman

Banyak serangan ransomware modern berasal dari akses RDP yang tidak diamankan. Port yang terbuka dan password lemah bisa dengan mudah ditembus oleh hacker menggunakan teknik brute force. RDP yang tidak dikonfigurasi dengan benar memberi jalan masuk dengan mudah ke dalam sistem perusahaan.

Baca Juga:Serangan Ransomware 2024: Melihat Kembali Berita Utama Ransomware

4. Kurangnya Kesadaran Keamanan Siber di Internal

Karyawan yang tidak mendapatkan pelatihan keamanan siber cenderung mudah melakukan kesalahan, seperti membuka link mencurigakan atau mengunduh software dari sumber yang tidak terpercaya. Faktor ini masih menjadi salah satu kelemahan terbesar dalam sistem keamanan siber.

5. Penggunaan Software Tidak Resmi

Software ilegal atau tidak resmi sering disisipi malware oleh pihak tidak bertanggung jawab. Ketika dijalankan, software tersebut bisa langsung mengaktifkan ransomware. Selain membahayakan sistem, penggunaan software ilegal juga tidak mendapatkan update resmi.

8 Cara Mencegah Ransomware

Langkah-langkah pencegahan harus bersifat proaktif dan menyeluruh. Berikut strategi terbaik yang dapat Anda terapkan untuk mengamankan sistem dari ancaman ransomware:

1. Lakukan Backup Data Secara Konsisten

Melakukan backup berkala ke lokasi yang terisolasi (offline atau cloud yang terenkripsi) akan membantu Anda recovery data dengan cepat jika terjadi serangan siber. Pastikan data yang Anda backup merupakan file penting, dan backup diuji secara rutin untuk memastikan integritas serta kelayakan pemulihan.

2. Edukasi Pengguna Mengenai Keamanan Siber

Buat program pelatihan rutin yang mengajarkan pengguna (dalam hal ini karyawan) cara mengenali phishing, menghindari link mencurigakan, dan menjaga kerahasiaan kredensial. Kesiapan tim internal sangat berpengaruh terhadap ketahanan sistem dari ancaman siber.

3. Gunakan Endpoint Protection dengan Deteksi Ransomware

Solusi endpoint modern tidak hanya mendeteksi, tetapi juga dapat menghentikan proses pengenkripsian file secara real-time. Endpoint agent yang dilengkapi kemampuan deteksi akan mengenali aktivitas mencurigakan sebelum malware menyebar, dan dapat mengisolasi perangkat agar tidak mempengaruhi sistem lain.

4. Implementasi Next-Gen Firewall (NGFW)

NGFW bekerja lebih canggih dibanding firewall tradisional. Solusi ini dapat mengenali aplikasi, menganalisis konten, dan memblokir traffic berbahaya berdasarkan input real-time dari endpoint. Kemampuan ini penting untuk mencegah komunikasi Command and Control (C2) dari ransomware yang sudah aktif.

Baca Juga:Pelajaran dari Gangguan CrowdStrike: Membangun Ketahanan yang Lebih Baik dengan VDI

5. Automate Updates dan Patch Management

Gunakan sistem otomatisasi untuk memastikan semua software, termasuk sistem operasi dan aplikasi pihak ketiga, menerima update tepat waktu. Pendekatan ini akan mempercepat penutupan vulnerability dan menekan risiko serangan karena software yang tidak diperbarui.

6. Segmentasi Jaringan

Pisahkan jaringan berdasarkan divisi atau fungsi (seperti keuangan, IT, dll.). Segmentasi membatasi dampak serangan dengan mencegah ransomware menyebar ke seluruh sistem, karena setiap segmen memiliki akses terbatas.

7. Nonaktifkan RDP Jika Tidak Diperlukan

Jika Remote Desktop Protocol (RDP) tidak digunakan, matikan fitur ini sepenuhnya. Jika tetap dibutuhkan, aktifkan VPN, gunakan Two-Factor Authentication (2FA), dan batasi akses berdasarkan IP. Langkah ini penting untuk meminimalkan titik masuk yang dimanfaatkan hacker.

8. Gunakan Solusi Anti-Ransomware yang Terintegrasi

Solusi keamanan yang terintegrasi mampu memberikan respons cepat terhadap ransomware dengan menyatukan perlindungan endpoint, firewall, dan sistem deteksi lanjutan. Platform seperti ini memberikan visibilitas menyeluruh dan kemampuan koordinasi lintas komponen untuk menghentikan ransomware di setiap tahap serangannya.

Ancaman ransomware tidak bisa dianggap remeh. Sekali sistem terkena, dampaknya bisa sangat besar, dari downtime operasional hingga kehilangan data penting. Itulah mengapa pencegahan ransomware harus menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan.

Jika Anda mencari solusi yang mampu mencegah serangan siber dari segala sisi, inilah waktunya mempertimbangkan solusi anti-ransomware dari Sangfor.

Baca Juga:Mengungkap Rahasia Sangfor Access Secure dan Zero Trust Guard

Cegah Ransomware dengan Solusi Anti-Ransomware dari Sangfor

Sangfor hadir dengan Solusi Anti Ransomware terintegrasi yang dirancang khusus untuk mencegah dan menangani setiap tahap serangan siber. Solusi ini mencakup proteksi menyeluruh dari endpoint hingga jaringan, memungkinkan sistem mendeteksi dan menghentikan serangan siber sebelum terjadi kerusakan lebih fatal.

Keunggulan Sangfor Anti-Ransomware:

  • Mendeteksi dan memblokir setiap tahap Ransomware Kill Chain secara otomatis
  • Integrasi langsung antara firewall dan endpoint tanpa membutuhkan konsol tambahan
  • Firewall memutus traffic command and control berdasarkan input dari endpoint agent secara real-time
  • Deteksi komunikasi abnormal oleh NGAF Network Firewall untuk mencegah propagasi ransomware
  • Honeypot internal untuk mengenali dan menghentikan proses enkripsi dari ransomware secara dini
  • Solusi Sangfor dirancang agar scalable dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dari berbagai sektor.

Kontak Tim Sangfor sekarang juga untuk mengetahui bagaimana sistem keamanan siber terintegrasi ini dapat melindungi sistem perusahaan Anda dari serangan ransomware!

Search

Get in Touch

Get in Touch with Sangfor Team for Business Inquiry

Name
Email Address
Business Phone Number
Tell us about your project requirements

Related Articles

Cyber Security

Sangfor vs Fortinet (FortiGate): Which Next-Gen Firewall Is Better in 2025?

Date : 01 Jul 2025
Read Now
Cyber Security

7 Jenis-Jenis Cyber Security Beserta Penjelasan

Date : 27 Jun 2025
Read Now
Cyber Security

8 Ancaman Cyber Security yang Wajib Diketahui!

Date : 25 Jun 2025
Read Now

See Other Product

Athena SASE - Secure Access Service Edge
Sangfor Athena NGFW - Next Generation Firewall
Sangfor Athena EPP - Modern Endpoint Protection Platform
Sangfor Athena NDR - Network Detection and Response
Cyber Command - NDR Platform - Sangfor Cyber Command - Platform NDR 
MDR TCO Calculator - User Input Page