MDR (Managed Detection and Response) menjadi solusi penting bagi 80% organisasi di Indonesia yang kekurangan tenaga ahli keamanan siber untuk mengurangi beban tim internal yang terbatas. Di sisi lain, endpoint security tetap berperan sebagai lapisan perlindungan awal. Kombinasi keduanya mampu memperkuat pertahanan siber organisasi secara menyeluruh.
Bagaimana MDR membantu organisasi tetap aman meski SDM terbatas? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Penyebab Indonesia Kekurangan Ahli Keamanan Siber?
Indonesia menghadapi krisis tenaga ahli keamanan siber yang cukup serius. Berikut beberapa faktor utama penyebabnya:
1. Kekurangan Tenaga Profesional
Menurut President ISACA Indonesia Chapter, Syahraki Syahrir, anggota ISACA di Indonesia hanya berjumlah 1.100 orang, jauh di bawah Singapura (5.500) dan Malaysia (3.000). Kekurangan ini membuat banyak organisasi kesulitan memenuhi kebutuhan keamanan siber.
2. Terbatasnya Pemahaman dan Pengetahuan IT
Pendidikan formal tentang IT dan keamanan siber masih sangat minim. Hampir tidak ada sekolah atau universitas yang mengajarkan bidang ini, sehingga lulusan baru kurang siap menghadapi tantangan siber.
3. Minat Lulusan Teknologi Keamanan Siber Rendah
Survei SecLab BDO Indonesia menunjukkan 9 dari 10 lulusan teknologi memilih menjadi developer perangkat lunak, hanya 1 dari 10 yang tertarik mendalami keamanan siber.
4. Tingginya Ancaman Siber
Dengan minimnya SDM, Indonesia semakin rentan terhadap serangan siber. Menurut data BSSN, sepanjang 2024 tercatat 122,79 juta anomali traffic atau serangan siber di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, mayoritas berupa malware (59,26%), disusul trojan (18,20%), serta unauthorized access/system intrusion (8,28%)
5. Kurangnya Sinergi dan Pelatihan Berkelanjutan
Kolaborasi lintas sektor, reskilling, dan upskilling masih terbatas. Banyak organisasi belum memanfaatkan teknologi otomatisasi untuk meringankan beban tim keamanan siber.
Baca Juga: 7 Manfaat Cyber Security untuk Perusahaan Anda.
Peningkatan Serangan Siber di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir
Berikut data peningkatan jumlah serangan siber di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dari berbagai sumber, yang menggambarkan betapa krusialnya kehadiran ahli keamanan siber untuk menghadapi tantangan ini:
1. Lonjakan Drastis Serangan Siber Sepanjang 2021
Tahun 2020 mencatat sekitar 496 juta serangan siber. Namun, hanya setahun kemudian di 2021, angka tersebut melejit hingga 1,6 miliar, lebih dari tiga kali lipat.
2. Konsistensi Serangan Malware & Traffic Anomali pada 2022
Meskipun sedikit menurun di 2022 ke 976 juta, jumlah serangan ini tetap sangat besar, didominasi oleh malware (56,8%) dan disusul kebocoran data (14,8%)
3. Lonjakan Kembali pada 2023–2024
Pada 2023 hingga 26 Oktober saja tercatat 361 juta serangan siber. Hingga akhir 2024, total serangan di Indonesia mencapai 610 juta, naik sekitar 1% dari 2023. Sementara itu, jumlah serangan malware meningkat tajam sebesar 12,7% (dari 1,09 juta menjadi 1,23 juta).
4. Tren Semester I 2024 yang Mengkhawatirkan
Pada enam bulan pertama 2024 saja, tercatat 2,5 miliar serangan siber, setara 158 serangan per detik, atau peningkatan sekitar 620% dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan terbesar terjadi saat momentum Pemilu 2024.
Tabel Peningkatan Serangan Siber di Indonesia (2020–2024)
Simak tabel di bawah ini agar Anda dapat lebih mudah memahami lonjakan ancaman siber yang terjadi dalam 5 tahun terakhir:
|
Tahun |
Jumlah Serangan Siber |
Detail Tambahan |
|---|---|---|
|
2020 |
± 496 juta |
Data awal sebelum lonjakan besar |
|
2021 |
± 1,6 miliar |
Lonjakan drastis, meningkat >3 kali lipat dibanding 2020 |
|
2022 |
± 976 juta |
Masih tinggi, didominasi malware (56,8%) dan kebocoran data (14,8%) |
|
2023 |
± 361 juta (sampai Okt) / 604 juta total |
Awal menurun, namun tetap signifikan; malware naik 12,7% (1,09 → 1,23 juta) |
|
2024 (Semester I) |
± 2,5 miliar |
Setara 158 serangan/detik; naik 620% dibanding 2023 |
Baca Juga: Apa Itu SASE? Panduan Lengkap Secure Access Service Edge untuk Pemula
Mengatasi Kekurangan SDM Keamanan Siber dengan Sangfor Athena MDR
Untuk menjawab masalah ini, Sangfor Athena MDR hadir sebagai solusi yang menggabungkan kecanggihan teknologi keamanan siber dengan kemampuan analisa ahli atau SDM keamanan siber. Berikut fitur-fitur unggulannya:
1. Pemantauan Real-Time 24/7
Athena MDR menyediakan pemantauan jaringan dan perangkat secara nonstop. Notifikasi yang masuk sudah melalui penyaringan otomatis dan verifikasi tim SOC, sehingga:
- Ancaman siber cepat ditangani tanpa menambah beban tim internal.
- Notifikasi palsu diminimalkan, menghindari distraksi dari ribuan alert harian.
Dengan begitu, SDM internal yang terbatas bisa fokus pada tugas strategis dan pengelolaan prioritas keamanan.
2. Respons Cepat dan Pemulihan Sistem
Setelah ancaman terdeteksi, tim MDR langsung mengambil langkah mitigasi:
- Memutus perangkat terinfeksi atau menghentikan aktivitas mencurigakan.
- Mendampingi staf internal untuk pemulihan jarak jauh hingga sistem normal.
Fitur ini memastikan organisasi tetap aman meski tenaga ahli internal terbatas.
3. Dukungan Khusus dan Akses Komunikasi Fleksibel
Setiap organisasi mendapatkan Customer Success Manager dan akses komunikasi langsung via chat, email, dan telepon.
Portal MDR yang sederhana menampilkan data penting dan update terkini, serta menjaga transparansi dan koordinasi yang efektif.
Hal ini memungkinkan tim internal dengan jumlah terbatas tetap mendapatkan panduan dan informasi yang dibutuhkan tanpa overload.
Bagaimana Sangfor Athena MDR Bekerja?
Athena MDR dirancang untuk memberikan notifikasi ancaman siber yang tepat sasaran sekaligus mendampingi organisasi dalam proses mitigasi ancaman, sehingga tim internal yang terbatas tetap bisa menjaga keamanan sistem secara optimal. Berikut cara kerjanya:
1. Persiapan Layanan (Pre-Service Onboarding)
Tahap awal meliputi penilaian kondisi sistem dan lingkungan IT organisasi. Proses ini sederhana namun efektif, memastikan layanan MDR disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan meminimalkan beban tim internal yang terbatas.
2. Operasional Layanan (Service Operations)
Selama tahap ini, Athena MDR melakukan pemantauan, deteksi, dan mitigasi ancaman siber secara berkelanjutan.
Organisasi juga menerima laporan rutin dan dapat berkomunikasi langsung dengan tim SOC, sehingga respons terhadap ancaman siber tetap cepat dan akurat meski SDM internal terbatas.
Manfaat Athena MDR untuk Keamanan Jaringan Anda
Keamanan siber yang kuat sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis di era digital. Sangfor Athena MDR hadir sebagai solusi menyeluruh yang membantu organisasi mendeteksi, mencegah, dan merespons ancaman siber dengan cepat dan efisien, tanpa membebani tim internal. Berikut manfaat utamanya:
1. Mengurangi Risiko Dampak Bisnis
Athena MDR mampu menekan risiko kebocoran data dengan tingkat deteksi tinggi dan waktu respons cepat.
Kecepatan ini membantu meminimalkan gangguan operasional, kerugian finansial, dan potensi kerusakan reputasi, sehingga tim internal yang terbatas tetap bisa fokus pada prioritas utama.
2. Efisiensi Biaya Tanpa Mengurangi Perlindungan
Daripada membangun SOC internal 24/7, Athena MDR menyediakan layanan setara perusahaan besar dengan penghematan hingga 70% per tahun.
Organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk alat, staf, dan operasional, namun tetap memperoleh perlindungan andal dan dukungan ahli.
3. Mendukung Kepatuhan Regulasi
Dengan deteksi real-time, pencatatan insiden yang detail, dan prosedur respons ancaman siber melalui data center yang tersedia di wilayah Indonesia dan SOC global bersertifikasi ISO 27001.
4. Meningkatkan Fokus pada Inovasi Bisnis
Dengan Athena MDR menangani deteksi dan respons ancaman, tim IT bebas dari tugas rutin dan notifikasi berlebihan. Hasilnya, tim IT dapat fokus pada proyek strategis seperti transformasi digital, penerapan AI, dan inisiatif pertumbuhan bisnis lainnya.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Hacker Masuk ke Sistem Jaringan
Mengapa Sangfor Athena MDR Penting di Tengah Krisis SDM?
Kekurangan tenaga ahli keamanan siber menjadi tantangan besar bagi banyak organisasi di Indonesia. Sangfor Athena MDR hadir dengan teknologi otomatisasi, sehingga organisasi tetap bisa merespons ancaman siber meski SDM terbatas. Berikut alasannya:
1. Mengurangi Ketergantungan pada Tenaga Ahli
Dengan pemantauan dan deteksi otomatis, Athena MDR memungkinkan organisasi tetap aman tanpa harus selalu mengandalkan intervensi manual dari tim internal yang terbatas.
Sistem ini menyeleksi ancaman siber secara cerdas sehingga hanya insiden penting yang memerlukan perhatian tim, dan SDM internal dapat fokus pada tugas strategis lain.
2. Perlindungan Real-Time untuk Semua Perangkat
Endpoint security yang terintegrasi melindungi server dan workstation secara terus-menerus. Setiap titik akses dipantau dan diamankan secara real-time, sehingga meski tim internal tidak selalu siaga, organisasi tetap terlindungi dari ancaman siber yang muncul secara tiba-tiba.
3. Respons Cepat terhadap Ancaman Siber
Begitu ancaman terdeteksi, Athena MDR langsung mengambil tindakan seperti isolasi perangkat, pemblokiran proses mencurigakan, dan penghapusan file berbahaya.
Pendekatan ini memungkinkan mitigasi cepat sebelum ancaman siber berkembang, sehingga mengurangi risiko kerusakan data dan gangguan operasional.
4. Monitoring Terpusat yang Efisien
Semua aktivitas endpoint dapat dipantau melalui one dashboard terpadu. Hal ini menyederhanakan pengelolaan keamanan, memudahkan tim internal yang terbatas untuk tetap mendapatkan visibilitas penuh terhadap potensi ancaman siber tanpa harus memantau banyak sistem secara manual.
5. Pembaruan Ancaman Secara Berkala
Sistem secara otomatis memperbarui database ancaman siber terbaru, sehingga perlindungan tetap optimal terhadap ancaman baru.
Dengan pembaruan rutin ini, organisasi tidak perlu bergantung sepenuhnya pada SDM internal untuk memelihara keamanan, sekaligus memastikan respon terhadap serangan siber selalu cepat dan akurat.
Tingkatkan Keamanan Endpoint Jaringan Anda dengan Sangfor Athena MDR
Di tengah keterbatasan SDM keamanan siber, Sangfor Athena MDR hadir untuk membantu organisasi melindungi endpoint secara menyeluruh.
Layanan ini menggabungkan otomatisasi canggih, kecerdasan buatan, dan dukungan tim profesional, sehingga ancaman siber dapat ditangani lebih cepat dan efektif.
Kelebihan Sangfor Athena MDR:
- Semua notifikasi ditinjau langsung oleh tim profesional, bukan hanya sistem otomatis.
- Platform MDR terintegrasi dengan GenAI Security GPT untuk perlindungan modern dan cerdas.
- Customer Success Manager khusus memastikan komunikasi cepat dan transparan.
- Fleksibilitas perlindungan sesuai kebutuhan dan anggaran organisasi.
- Perlindungan kelas atas dengan biaya lebih terjangkau dibanding membangun SOC internal.
- Setiap ancaman ditangani sesuai konteks dan prosedur internal organisasi.
- Review alert dan respons insiden tersedia tanpa biaya tambahan.
Hubungi Tim Sangfor sekarang untuk mendiskusikan bagaimana Athena MDR dapat memperkuat keamanan jaringan Anda dan membantu tim internal mengatasi keterbatasan SDM.