Dalam dunia keamanan siber yang terus berkembang, serangan zero day menjadi ancaman yang paling sulit dideteksi dan berpotensi membawa dampak besar. Serangan zero day seringkali mengejutkan, tidak terdeteksi sebelumnya, dan mampu menembus sistem pertahanan paling canggih sekalipun.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan serangan ini, dan bagaimana Anda dapat melindungi infrastruktur IT dari risiko tersebut? Untuk mengetahuinya, simak artikel berikut sampai tuntas!

Serangan Zero Day: Pengertian dan Cara Pencegahannya

Apa Itu Zero Day Attack?

Zero day attack, atau serangan zero day merupakan jenis cyber attack yang memanfaatkan vulnerability dalam software atau perangkat keras yang belum diketahui oleh vendor atau pengembang sistem tersebut.

Disebut "zero day" karena begitu celah ditemukan oleh pelaku, serangan dilakukan sebelum pengembang memiliki waktu nol hari untuk membuat patch atau update untuk menutup vulnerability tersebut.

Berbeda dengan jenis cyber threats lainnya yang bisa diantisipasi melalui sistem pertahanan standar seperti firewall atau antivirus, serangan zero day bekerja diam-diam dan sangat sulit terdeteksi.

Vulnerability yang belum diketahui ini menjadi jalan masuk yang sempurna bagi hacker untuk menanamkan kode berbahaya, mencuri informasi penting, atau mengendalikan sistem secara jarak jauh.

Umumnya, serangan ini menyasar perusahaan besar, institusi keuangan, penyedia layanan digital, dan lembaga pemerintahan. Namun, tidak menutup kemungkinan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pun bisa menjadi target apabila memiliki sistem yang rentan atau tidak di-update secara rutin.

Baca Juga: 5 Cara Kerja Ransomware dan Dampaknya pada Data

5 Cara Kerja Serangan Zero Day

Untuk memahami bahaya serangan zero day, Anda perlu mengetahui bagaimana cara kerjanya. Secara garis besar, serangan ini terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari:

1. Identifikasi Celah

Hacker melakukan pemindaian terhadap sistem atau aplikasi untuk mencari celah keamanan yang belum diketahui. Hal ini bisa dilakukan melalui reverse engineering atau eksploitasi dari dokumentasi teknis yang tersedia secara publik.

2. Pengembangan Eksploit

Setelah menemukan vulnerability, hacker mengembangkan kode eksploit yang dapat dimanfaatkan untuk menyusup ke dalam sistem. Biasanya, kode ini sangat spesifik, dibuat hanya untuk mengeksploitasi satu jenis vulnerability saja.

3. Distribusi Eksploit

Eksploit yang telah dibuat dapat disisipkan dalam berbagai bentuk, seperti lampiran email, link palsu, atau bahkan lewat situs web yang telah diretas. Begitu korban membuka atau menjalankan file yang telah disusupi, malware langsung aktif tanpa diketahui.

4. Pengambilalihan Sistem

Begitu vulnerability berhasil dimasuki, hacker bisa menjalankan berbagai tindakan berbahaya, mulai dari mencuri informasi kredensial, mengambil alih perangkat, hingga menyebarkan malware ke seluruh jaringan perusahaan.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Hacker Masuk ke Sistem Jaringan

5. Persistensi dan Lateral Movement

Beberapa serangan zero day tidak berhenti pada satu titik. Hacker dapat memperluas akses mereka ke bagian lain dari sistem, melakukan pengumpulan data secara diam-diam, atau menyebarkan ransomware.

Karena vulnerability belum diketahui publik, mayoritas sistem pertahanan siber tidak dapat mendeteksi atau menghentikan eksploit ini secara langsung. Hal inilah yang membuat serangan zero day sangat berbahaya.

3 Contoh Kasus Serangan Zero Day

Untuk memahami dampak real dari serangan zero day, berikut beberapa kasus besar yang pernah terjadi:

1. Serangan Zero Day pada Microsoft Exchange (2021)

Pada tahun 2021, Microsoft mengumumkan adanya celah zero day pada Exchange Server yang dimanfaatkan oleh kelompok hacker Hafnium. Eksploitasi ini memungkinkan penyerang mengakses kotak masuk email, mencuri informasi rahasia, dan bahkan memasang backdoor permanen ke sistem. Lebih dari 30.000 perusahaan di seluruh dunia dilaporkan terdampak.

2. Serangan Stuxnet (2010)

Salah satu serangan zero day paling terkenal sepanjang sejarah adalah Stuxnet, worm canggih yang dikembangkan untuk menyerang infrastruktur nuklir Iran. Stuxnet memanfaatkan empat celah zero day pada sistem Windows dan menyebar tanpa diketahui dalam waktu lama, menghancurkan ratusan sentrifugal nuklir.

3. Celah pada Zoom (2020)

Selama masa pandemi, aplikasi konferensi video Zoom melonjak penggunaannya. Namun, peneliti keamanan menemukan adanya celah zero day yang memungkinkan hacker mengakses mikrofon atau kamera pengguna tanpa izin. Hal ini mengancam privasi dan keamanan informasi sensitif dalam pertemuan daring.

Ketiga kasus ini menjadi bukti nyata bahwa serangan zero day bukan sekadar teori, tetapi ancaman nyata yang perlu diantisipasi dengan serius.

Baca Juga: 10 Jenis Malware yang Harus Anda Waspadai!

7 Cara Pencegahan Serangan Zero Day

Meski serangan zero day sangat sulit dideteksi, bukan berarti tidak bisa dicegah. Beberapa langkah strategis yang dapat Anda lakukan yaitu:

1. Penerapan Zero Trust Security

Pendekatan keamanan berbasis Zero Trust menyarankan agar tidak ada perangkat atau pengguna yang dipercaya secara default, baik berasal dari dalam maupun luar jaringan. Setiap akses harus diverifikasi, dimonitor, dan dibatasi sesuai dengan kebutuhan.

2. Segmentasi Jaringan

Dengan membagi jaringan ke dalam segmen-segmen kecil (microsegmentation), Anda bisa membatasi ruang gerak hacker meski satu bagian sistem berhasil ditembus.

3. Menggunakan Threat Intelligence

Aktif memantau tren dan informasi terbaru mengenai vulnerability akan membantu tim IT mengenali potensi celah dan melakukan mitigasi lebih awal.

4. Penerapan Patch Management yang Ketat

Selalu update software dan sistem operasi secara berkala. Meskipun tidak menutup semua celah zero day, patch dapat mengurangi jumlah kerentanan terbuka di jaringan Anda.

5. Implementasi Secure Web Gateway

Solusi ini akan membantu memfilter traffic internet dan memblokir akses ke situs atau konten yang mencurigakan, termasuk eksploit zero day yang disebarkan melalui email phishing atau situs berbahaya.

6. Monitoring dan Deteksi Real Time

Gunakan solusi keamanan siber yang mampu melakukan analisis perilaku dan deteksi anomali secara real time, sehingga Anda bisa merespons cepat terhadap aktivitas mencurigakan.

Baca Juga: 7 Cara Menggunakan Firewall dengan Efektif

7. Edukasi Karyawan

Sebagian besar serangan berhasil karena human error. Edukasi karyawan tentang cara mengenali email phishing, link mencurigakan, dan praktik keamanan yang baik merupakan langkah penting dalam memperkuat pertahanan.

Serangan zero day menjadi salah satu bentuk cyber threats paling berbahaya dan kompleks saat ini. Tanpa deteksi dini dan perlindungan proaktif, perusahaan berisiko kehilangan data penting, reputasi, dan kepercayaan pengguna.

Oleh karena itu, pendekatan keamanan yang holistik dan berbasis pada prinsip Zero Trust menjadi sangat penting dalam era digital saat ini. Jika Anda ingin melindungi bisnis dari ancaman siber paling canggih, saatnya beralih ke solusi keamanan mutakhir dari Sangfor!

Perkuat Keamanan Siber Anda dari Serangan Zero Day bersama Sangfor

Untuk menghadapi cyber attack seperti serangan zero day, Sangfor menawarkan solusi Zero Trust Network Access (ZTNA). Solusi ini bekerja dengan menyembunyikan aplikasi dari internet publik, hanya memberikan akses berdasarkan identitas dan konteks pengguna, serta memantau aktivitas secara real time.

Dengan segmentasi akses, pergerakan lateral penyerang dapat dicegah. Sangfor juga memudahkan penerapan solusi ini di berbagai skala bisnis, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan memberikan fleksibilitas tinggi untuk tumbuh bersama kebutuhan Anda.

Hubungi Tim Sangfor sekarang untuk mendapatkan solusi keamanan yang tepat bagi perusahaan Anda dan cegah ancaman zero day sebelum terjadi!

Search

Get in Touch

Get in Touch with Sangfor Team for Business Inquiry

Name
Email Address
Business Phone Number
Tell us about your project requirements

Related Glossaries

Cyber Security

What is Pen Testing and How Does It Work

Date : 14 Sep 2022
Read Now
Cyber Security

What is SecOps (Security Operations)?

Date : 12 Aug 2024
Read Now
Cloud and Infrastructure

Cloud Access Security Broker: Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Date : 02 Jul 2025
Read Now

See Other Product

Athena SASE - Secure Access Service Edge
Sangfor Athena NGFW - Next Generation Firewall
Sangfor Athena EPP - Modern Endpoint Protection Platform
Sangfor Athena NDR - Network Detection and Response
Cyber Command - NDR Platform - Sangfor Cyber Command - Platform NDR 
MDR TCO Calculator - User Input Page