Saat ini, jaringan komputer telah menjadi tulang punggung utama dalam berbagai aktivitas. Namun, semakin canggih teknologi yang digunakan, maka semakin kompleks pula cyber threat yang harus dihadapi. Oleh karena itu, memahami cara menjaga keamanan jaringan komputer menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Artikel ini akan membahas secara mendalam langkah-langkah praktis dan strategis dalam menjaga keamanan jaringan komputer Anda dari potensi cyber threat yang mengintai setiap saat. Langsung saja simak pembahasan secara lengkap di bawah ini!

11 Cara Menjaga Keamanan Jaringan Komputer

11 Cara Menjaga Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan jaringan tidak hanya soal memasang antivirus atau firewall semata. Dibutuhkan pendekatan menyeluruh yang mencakup aspek teknologi, kebijakan, hingga edukasi pengguna. Berikut berbagai cara menjaga keamanan jaringan komputer secara efektif:

1. Gunakan Firewall Canggih sebagai Perlindungan Awal

Firewall merupakan salah satu teknologi keamanan jaringan yang paling mendasar, namun tetap sangat penting. Fungsinya yaitu menyaring traffic jaringan, baik data masuk maupun keluar, berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Firewall melindungi jaringan internal dari akses yang tidak sah dan mencegah malware dari luar masuk ke dalam sistem.

Namun, firewall konvensional sudah tidak cukup menghadapi ancaman modern. Anda memerlukan Next Generation Firewall (NGFW) seperti Sangfor Network Secure, yang menawarkan deteksi berbasis aplikasi, kontrol berdasarkan pengguna, pemantauan trafik terenkripsi, dan integrasi dengan sistem keamanan lainnya.

Dengan firewall canggih ini, Anda tidak hanya memblokir IP mencurigakan, tapi juga bisa mendeteksi perilaku tidak wajar yang mungkin mengindikasikan cyber attack.

Baca Juga: 7 Cara Menggunakan Firewall dengan Efektif

2. Terapkan Endpoint Protection Terintegrasi

Komputer, laptop, atau perangkat mobile yang digunakan oleh karyawan Anda merupakan titik rawan. Bahkan satu perangkat saja yang tidak terlindungi dapat menjadi pintu masuk bagi malware atau ransomware.

Karena itu, Anda perlu menggunakan solusi endpoint protection yang tidak hanya mengandalkan antivirus, tetapi juga menyediakan Endpoint Detection and Response (EDR). Contohnya seperti Sangfor Endpoint Secure, yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan, mengkarantina file berbahaya, dan menyusun laporan insiden secara otomatis.

Keuntungan lain dari endpoint protection modern adalah integrasinya dengan sistem pusat, sehingga Anda bisa memantau seluruh perangkat dari satu dashboard.

3. Enkripsi Semua Data Sensitif

Dalam dunia siber security, enkripsi menjadi kunci utama. Dengan mengenkripsi data, Anda memastikan bahwa hanya pihak yang memiliki kunci dekripsi yang bisa membaca informasi tersebut. Enkripsi sangat penting, terutama saat data sedang ditransmisikan (in-transit) atau disimpan (at-rest).

4. Terapkan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)

Autentikasi multi-faktor merupakan lapisan perlindungan tambahan yang sangat efektif. Dengan MFA, pengguna tidak cukup hanya memasukkan username dan password, tetapi juga harus melakukan verifikasi tambahan, misalnya melalui OTP (one-time password), token fisik, atau autentikasi biometrik.

MFA sangat penting untuk mencegah credential theft, yang merupakan salah satu metode serangan paling umum. Bahkan jika password bocor, akun tetap terlindungi karena pelaku tidak bisa melewati lapisan autentikasi kedua. MFA bisa diterapkan pada email, sistem internal, hingga akses ke cloud.

5. Kelola Hak Akses Secara Ketat

Memberikan akses secara sembarangan merupakan kesalahan yang sering dilakukan perusahaan. Tidak semua pengguna membutuhkan hak penuh atas seluruh sistem. Di sinilah prinsip least privilege berlaku, yaitu berikan akses seminimal mungkin yang dibutuhkan pengguna untuk menjalankan tugasnya.

Selain itu, buat sistem Role-Based Access Control (RBAC) dan audit secara berkala, siapa memiliki akses ke mana, dan apakah akses tersebut masih relevan. Dengan pengelolaan akses yang baik, Anda mengurangi risiko penyalahgunaan internal dan mempersempit ruang gerak pelaku jika terjadi kebocoran akun.

6. Update Sistem dan Aplikasi secara Berkala

Banyak cyber attack berhasil karena pelaku memanfaatkan vulnerability dari software yang belum diperbarui. Inilah pentingnya melakukan patching secara rutin. Satu update yang terlewat bisa menjadi pintu masuk serangan ransomware, maka dari itu, jangan sampai terjadi pada jaringan Anda.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Hacker Masuk ke Sistem Jaringan

7. Lakukan Pelatihan Keamanan Siber

Teknologi tidak akan efektif jika penggunanya tidak paham cara menggunakannya dengan aman. Oleh karena itu, edukasi keamanan siber untuk seluruh karyawan sangat penting.

Berikan pelatihan rutin tentang:

  • Cara mengenali email phishing
  • Pentingnya penggunaan password unik
  • Risiko menyimpan data di perangkat pribadi
  • Cara melaporkan insiden keamanan

Perusahaan juga bisa melakukan simulasi serangan (attack simulation) untuk mengukur kesiapan tim.

8. Pantau Aktivitas Jaringan secara Real-Time

Monitoring aktif menjadi satu-satunya cara untuk mendeteksi serangan lebih awal. Gunakan tools Sangfor Athena NDR dari Sangfor yang memantau seluruh aktivitas jaringan dan mampu mendeteksi pola anomali secara otomatis.

Dengan monitoring real-time, Anda bisa langsung mengambil tindakan saat ada traffic mencurigakan, misalnya:

  • Data yang dikirim ke IP asing
  • Aktivitas tidak normal dari akun pengguna
  • File yang dienkripsi secara massal (indikasi ransomware)

Semakin cepat Anda bertindak, maka semakin kecil kerusakan yang terjadi.

9. Gunakan Secure Web Gateway (SWG)

Akses internet yang tidak dibatasi bisa menjadi titik masuk bagi berbagai cyber threat. Karyawan yang secara tidak sengaja mengunjungi situs berbahaya, mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya, atau mengakses konten berisiko dapat membuka celah besar dalam sistem keamanan jaringan.

Untuk mencegah hal tersebut, penggunaan Secure Web Gateway (SWG) sangat dianjurkan. Teknologi ini berfungsi sebagai filter antara pengguna dan internet dengan cara menyaring traffic web berdasarkan kategori, reputasi situs, dan kebijakan perusahaan.

Selain itu, penerapan SWG semakin krusial, terutama di era teknologi cloud computing yang memungkinkan akses data dan aplikasi dari mana saja. Tanpa kontrol web yang memadai, akses cloud yang terbuka bisa menjadi jalur masuk cyber threat.

10. Terapkan Segmentasi Jaringan

Segmentasi jaringan berarti memisahkan bagian-bagian jaringan berdasarkan fungsi atau sensitivitas data. Misalnya, server keuangan dipisahkan dari jaringan kantor umum.

Jika terjadi peretasan pada satu segmen, pelaku tidak bisa langsung mengakses seluruh sistem. Ini seperti membagi kapal besar menjadi kompartemen agar jika satu bagian bocor, kapal tidak langsung tenggelam

Baca Juga: 10 Jenis Malware yang Harus Anda Waspadai!

11. Siapkan Prosedur Tanggap Insiden

Tidak ada sistem yang 100% aman. Karena itu, Anda perlu memiliki rencana tanggap insiden yang jelas dan siap dijalankan kapan saja.

Rencana ini harus mencakup:

  • Tim respons insiden dan perannya
  • Langkah isolasi dan mitigasi
  • Procedure disaster recovery
  • Komunikasi internal dan eksternal

Menjaga keamanan jaringan komputer menjadi investasi jangka panjang yang tidak hanya melindungi data, tetapi juga reputasi dan keberlangsungan bisnis Anda. Mengandalkan satu lapisan keamanan saja jelas tidak cukup di tengah meningkatnya intensitas dan kompleksitas cyber attack.

Maka dari itu, penting bagi setiap perusahaan untuk menerapkan strategi keamanan jaringan yang holistik, mulai dari perlindungan fisik, keamanan software, pengelolaan identitas, hingga edukasi karyawan. Dan untuk memastikan semuanya berjalan optimal, Anda perlu solusi dari Sangfor yang menawarkan keamanan yang andal, menyeluruh, dan mudah diterapkan.

Lindungi Keamanan Jaringan Komputer Anda dengan Solusi Keamanan Siber dari Sangfor

Sangfor hadir sebagai vendor keamanan siber di Indonesia yang terpercaya dalam menghadirkan perlindungan menyeluruh untuk infrastruktur digital Anda. Dengan teknologi berbasis AI, visibilitas penuh terhadap traffic, serta sistem respon insiden otomatis, Sangfor membantu Anda memperkuat keamanan mulai dari titik endpoint, jaringan internal, hingga koneksi jarak jauh.

Solusi Unggulan Sangfor:

  • Sangfor Athena NDR - Deteksi & respon ancaman jaringan berbasis NDR
  • Sangfor Athena EPP - Perlindungan endpoint, EDR, dan anti-ransomware
  • Athena SWG – Web filtering & kontrol akses internet yang canggih
  • Sangfor Athena NGFW – Firewall generasi terbaru dengan perlindungan mendalam
  • Athena SASE – Solusi SASE modern untuk keamanan kerja hybrid

Siap amankan jaringan komputer Anda secara menyeluruh? Percayakan pada Sangfor untuk solusi keamanan yang kuat, fleksibel, dan mudah diterapkan.

Hubungi tim Sangfor hari ini untuk konsultasi dan temukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan keamanan siber di perusahaan Anda.

Search

Get in Touch

Get in Touch with Sangfor Team for Business Inquiry

Name
Email Address
Business Phone Number
Tell us about your project requirements

Related Articles

Cyber Security

AI-Powered Cyber Threats: From Zero-Day Exploits to Deepfakes and Beyond

Date : 03 Jul 2025
Read Now
Cyber Security

Qantas & Hawaiian Airlines Cyber Attacks Expose Growing Aviation Threats

Date : 02 Jul 2025
Read Now
Cyber Security

Apa Itu MDR (Managed Detection and Response)? Keuntungan dan Cara Kerjanya

Date : 02 Jul 2025
Read Now

See Other Product

Cyber Command - NDR Platform - Sangfor Cyber Command - Platform NDR 
MDR TCO Calculator - User Input Page
Endpoint Secure
MDR TCO Calculator - Report Page
Internet Access Gateway (IAG)
Network Secure - Next Generation Firewall (NGFW)